Komitmen Teguh dan Konsisten Terus Tumbuh, ucap Susi Andrianis CEO PT Putratama Satya Bhakti mengenai ulang tahun perusahaannya tersebut. Mungkin ia salah satu dari segelintir perempuan Indonesia yang menjadi bukti nyata keberhasilan R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi. Betapa tidak! Dirinya memimpin sebuah perusahaan berskala nasional dengan sekitar 3.000 pekerja yang didominasi kaum pria.
Dialah sosok Hj. Susi Andrianis, S.Sos., S.Psi., MM., CEO dan Direktur Utama PT Putratama Satya Bhakti, yang hari ini perusahaan yang dipimpinnya tersebut genap berusia 16 tahun. Sebuah perjalanan panjang dilalui Susi dalam menakhodai perusahaan ini. Namun, dengan segala daya upaya, ia bak menyulap usahanya ini menjadi kian mengkilap dan merambah ke berbagai daerah di Indonesia.
Perusahaan yang memiliki branded Service Gagak Rimang ini bergerak di bidang outsourcing jasa pengamanan, baik perusahaan, event, maupun personal yang terintegrasi dengan sistem yang handal. “Alhamdulillah, kami bisa menapaki usia ke-16. Justru di usia ini, komitmen kami dalam memberikan pelayanan kian teguh dan konsisten terus bertumbuh,” kata Susi yang pernah meraih penghargaan Asean Women Entrepreneur (AWEN) di Thailand, 2018 lalu ini.
Susi memaparkan, di usia ke-16 ini, eksistensi menjadi kekuatan SGR. “Harus disadari bahwa untuk mendapat hasil maksimal dengan sumber daya yang ada, juga meningkatkan kesuksesan dalam berkarya, dan mendapatkan hasil yang baik dan kompetitif dibutuhkan komitmen yang tinggi/teguh dari seseorang,” jelasnya.
Mental positif
Demikian juga, lanjutnya, setiap orang harus memiliki mental yang positif. “Guna meraihnya, tiap orang harus percaya diri, pantang menyerah, bekerja keras, memiliki motivasi tinggi, rajin berdoa, menghargai sesama manusia, dan menyadari bahwa setiap masalah pasti ada solusi dan hikmahnya,” tutur wanita cantik yang juga Wakil Ketua Umum II DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini.
Susi menambahkan, banyak studi mengungkapkan, bahwa sikap positif dapat mempengaruhi kinerja otak menjadi lebih baik. Sikap dan mental positif juga dapat menolong seseorang untuk terus merawat emosi yang sehat.
“Memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesadaran akan pentingnya sikap positif dari tiap orang,” tukasnya.
Susi yang juga Ketua Komisi Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini dengan lugas membeberkan kiat seseorang memiliki mental positif yakni:
Pertama, berubah menjadi lebih baik. Mengembangkan pola pikir positif adalah cara untuk berubah lebih baik. “Jika terus memikirkan hal yang negatif, otak secara tidak langsung mengembangkan pola pikir negatif sehingga emosi Anda menjadi tidak sehat,” tandas Susi.
Kedua, jadikan mental positif sebagai kekuatan yang unik. “Mental yang positif merupakan kekuatan yang menolong Anda untuk menghadapi kehidupan dengan lebih bijaksana. Ketika Anda positif, Anda memiliki kekuatan yang tidak mudah digoyahkan oleh keadaan atau perasaan. Hal ini dengan sendirinya akan membantu Anda menonjol dan bersinar,” imbuh Susi yang juga sebagai Ketua Komisi Tetap HIPPI DKI Jakarta ini.
Ketiga, hidup untuk hari ini. Manusia hanya memiliki kendali pada masa kini, tidak pada masa lalu dan masa depan. Sikap mental positif akan menolong untuk memahami hal ini, sehingga Anda tidak berusaha untuk mengendalikan segala sesuatunya. “Anda akan memandang setiap hari begitu spesial dan penting, tanpa harus menyesali masa lalu dan khawatir akan masa depan. Jadi, hiduplah untuk hari ini dengan penuh rasa syukur,” ajak Susi bijak.
Keempat, mencintai diri sendiri. Untuk menumbuhkan sikap positif, Anda harus belajar untuk mengasihi diri sendiri. “Dengan peduli pada diri sendiri, Anda harus merasa cukup, merasa berharga, merasa kuat, dan istimewa untuk memiliki sikap mental yang positif. Hal ini harus Anda ciptakan sendiri tanpa kepalsuan di dalamnya,” tegasnya.
Kelima, hindari sikap positif yang beracun. Sikap mental yang seolah terlihat positif justru bisa menjebak. Sikap mental positif yang beracun, misalnya, Anda menolak untuk mengakui perasaan dan emosi Anda, sehingga cenderung menyimpan rasa sakit, kemarahan, kesedihan, dan emosi lainnya yang harusnya Anda akui. “Kesalahpahaman terbesar yang sering terjadi dalam menumbuhkan mental positif adalah Anda berasumsi bahwa seseorang hanya harus menunjukkan emosi positif sepanjang waktu. Padahal, mental positif bukan berarti harus tampil sempurna. Anda tidak perlu memakai topeng untuk kelihatan positif,” serunya.
Susi menerangkan, sikap mental positif adalah pikiran, tindakan, atau reaksi jujur (benar) terhadap situasi atau lingkungan yang dihadapi.
Sementara itu, konsisten tumbuh sesuai tagline SGR, menurut Susi merupakan sebuah sematik dengan sematik yang lainnya yang tidak mengandung kontradiksi. Artinya, keadaan hidup berdampingan/kebersamaan secara damai dengan ketetapan dan kemantapan dalam bertindak.
Dirinya, berharap SGR kedepan kian gemilang dalam karya dan pengabdian, terutama bagi bangsa dan negara. Yakni sesuai dengan motto pada ulang tahun SGR yang ke-16 yakni Komitmen Teguh Konsisten Tumbuh.